Seorang pria yang kehilangan pekerjaannya dan menghadapi teror dari debt collector memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia hanya memiliki utang Rp9,4 juta, namun tekanan dari lingkungan, rasa malu terhadap keluarga, dan intimidasi dari penagih membuatnya depresi berat. Peristiwa ini menyoroti perlunya perlindungan konsumen dari praktik penagihan yang melanggar etika serta pentingnya dukungan psikologis bagi korban.
